Pages

Minggu, 10 Oktober 2010

Kenapa Bukan Bedu ?




Buku ini mengingatkan saya akan buku SD kakak saya, wah sudah lama juga neeh, terbitan tahun 70-an kale yee??? tau ah, yang jelas dibuku ini menggunakan metode membaca menggunakan kata “Budi” (kalau ndak salah ingat waktu saya SD kelas 1 pun masih diterapkan oleh guru saya).

Ada 3 pertanyaan yang membuat saya berpikir penggunaan metode buku ini :

1. Apakah masih diterapkan kah metode ini (kata Budi) ????

2. Kenapa harus menggunakan kata Budi, Wati, Iwan, Bapak dan Ibu ???

3. Apa yang melatarbelakangi penggunaan kata Budi bukan Badu atau yang lainnya ??? Adakah makna filisofis yang mendasari penggunaan kata Budi ???

Maka inilah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas :

1. Ternyata metode ini tidak digunakan lagi sekarang (survey dari buku-buku pelajaran ponakan dan anak-anak tetangga :p)

2. Ada yang mengatakan penggunaan kata Budi, Wati, Iwan, Bapak dan Ibu lebih mengajarkan seorang anak tentang makna keluarga yang utuh yaitu ada Bapak-Ibu dan 3 orang anaknya yaitu Budi, Wati, Iwan.

3. Belum ada kepastian siapa yang melatarbelakangi metode ini, mungkin saja kata Budi mengandung arti yang baik dan berhubungan dengan sikap yang baik dari seorang anak yaitu budi pekerti, budi luhur, dan budi bahasa. Jadi ada nilai sopan santun yang diajarkan dan seorang anak menjadi terbiasa dengan rasa sopan santun.

So, saya pun berfikir, kenapa metode ini tidak di gunakan lagi sekarang, padahal menurut saya sungguh luar biasanya pengaruh metode pengajaran membaca ” Ini Budi ” terhadap kelancaran membaca anak-anak sekolah dasar sehingga dijadikan pula tema iklan salah satu operator telpon selular.

Memang kelihatannya sepele dan tidak penting tetapi setidaknya menggambarkan bagaimana guru-guru kita dahulu terutama yang menemukan metode ini ternyata sangat mampu dan menjiwai dengan sepenuh hati arti mendidik dan mengajar.

Akankah, para guru sekarang menggunakan metode ini kembali ????

Sabtu, 09 Oktober 2010

persahabatan



friendship isn’t how to you forget, but how your forgive
not how you listen, but how you understand
not how you see, but how you feel

not how you let go, but how you hold

Rabu, 01 September 2010

september

"september ceria, september ceria"

Yah, itu sepetik lagu tentang bulan september, saya tak tau penyanyinya siapa alias lupa hahahha.

I hope, in this month, yang memasuki bulan ke-9 tahun 2010, saya bisa lebih ceria, bisa lebih dewasa, lebih bisa memahami arti hidup ini.

cheers

^__^

Minggu, 22 Agustus 2010

y o u

lorsque ces rêves ne s'est pas concrétisé

vous rester fort pour faire face à toutes les

vous continuer à courir

vous êtes si spécial

joyeux anniversaire ....

Tu me manques à rentrer chez eux l'obtention de

Jumat, 20 Agustus 2010

getaran

getaran hati ini berhenti...
seiring kepergianku...
tangisku...
air mataku...

kucoba mencari kembali getaran hati ini...
dalam perjalananku...
dalam rinduku...
dalam senyumku...
dalam tawaku...

kudapat kembali getaran hati ini...
tapi...
terasa hampa...
kosong...

Sabtu, 07 Agustus 2010

wound




I will not let the wound open again
let the wound closed

and

believe me, the wound was sure but had a beautiful story

Kamis, 05 Agustus 2010

grandfather in my memories

I can’t sleep again, so I decided for write something in my blog, memories about my grandfa.

I miss him so much. He is going when I’m yunior high school, aku tidak begitu mengenal beliau dan tidak mempunyai banyak kenangan tentang beliau yang aku ingat, I’m just remember, he is a military, he likes explore (yuuhuuuu menurun padaku ^_^) and he always bring a cane for help when he is walking.

But, aku mengingat satu nasehat hidup yang begitu sederhana tapi mengandung begitu banyak arti, he is tell us :

“jika, kamu mempunyai uang untuk membeli sepeda maka berjalan kakilah; jika kamu mempunyai uang untuk membeli motor maka belilah sepeda; jika kamu mempunyai uang untuk membeli mobil maka belilah motor; maka kamu akan tetap cukup dalam hidupmu”

Yah, jika orang yang tidak paham filosofi apa yang terkandung dalam kata-kata tersebut akan mengatakan “hari gini punya doit buat beli mobil malah beli motor, yang benar aja!!!!”, yah mungkin zaman sekarang semua membutuhkan kendaraan untuk kemana-mana, tapi satu kesimpulan yang aku bisa ambil dari kata-kata tersebut,

“bahwa hidup itu jangan terlalu ingin berlebihan,, jangan pernah memaksakan apa yang tidak  sanggup kamu kerjakan, terima semua apa yang telah di berikan oleh-Nya, maka kamu akan selalu merasa cukup dalam hidup ini”

Mungkin, itulah yang diterapkan di dalam hidup beliau, hidup yang “sederhana”, sehingga beliau sangat di sayangi oleh orang-orang di sekitarnya, karena sikapnya yang sederhana dan suka menolong kepada sesama manusia dan itu terbukti ketika beliau wafat begitu banyak orang-orang yang datang untuk mengantarkan kepergian beliau ke peristirahatannya yang terakhir, seperti pepatah mengatakan, ”Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan kebajikan”

I miss u grandfa, you always in my heart, thank’s to teach me “what's a simple life”